DI hari ke-4 Ramadan, sejumlah posko darurat pelayanan kesehatan di kawasan bencana gempa Aceh Tengah, tercatat masih banyak didatangi warga yang memeriksa kesehatannya. Mayoritas warga menderita Inspeksi Gangguan Pernafasan Atas (ISPA).
Pantauan ATJEHPOSTcom, di Desa Selun Kecamatan Ketol Aceh Tengah, hingga hari ke-12 pasca gempa, Sabtu 13 Juli 2013. Warga di sana masih mengandalkan posko kesehatan yang didirikan para relawan karena Puskesmas Kecamatan Ketol telah rata dengan tanah akibat diguncang gempa, Selasa pekan lalu.
Raimah warga setempat yang ditemui sedang memeriksakan anaknya di posko kesehatan Desa Selun, mengaku bahwa pengobatan di sana tidak dipungut biaya atau gratis.
"Anak saya ini batuk-batuk dan badannya panas", kata Raimah.
Petugas medis di posko, Nia Ramadania, mengatakan mayoritas penyakit yang diderita masyarakat kawasan itu adalah ISPA. Menurut Nia, ISPA mudah menyerang anak-anak karena kondisi daerah yang berdebu dan kekurangan air bersih pasca bencana.
"Mayoritas gejalanya ISPA yang kita tangani di sini", kata Nia.
Direktur RSUD Datu Beru Takengon, dr Hardi Yanis, saat ditemui berada di posko medis Desa Blang Mancung yang masih di wilayah Kecamatan Ketol, juga mengatakan ISPA sebagai penyakit yang paling banyak ditangani oleh petugas medis di posko itu.
Dikatakannya, ISPA memang rentan menyerang masyarakat di daerah pasca bencana, karena biasanya warga akan kekurangan air bersih, banyak menghirup dan dan kurang beristirahat.[](ma)
No comments:
Post a Comment